Senin, 02 Desember 2013
Diposting oleh
Unknown
di
20.59
Teater Mancanegara
Drama / teater adalah tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas panggung yang menggabungkan berbagai unsure seni lain, seperti seni sastra, music, seni rupa dan seni tari, sehingga seni teater menjadi ajang bagi para seniman untuk bekerjasama dan mengekspresikan karya mereka melalui sebuah pertunjukkan menakjubkan seperti seni drama ini.Drama / teater mancanegara diperkirakan dimulai sejak zaman Yunani purba ( 100 SM- 300 SM ) yang berkembang dengan pesat, namun pada saat Yunani jatuh ke tangan Romawi ( abad pertengahan ) seni teater mulai mundur.
Seni teater bangkit lagi setelah zaman Renaisans ( 1500 SM-1700 SM ) yang berkembang dengan gilang-gemilang di Inggris dan Prancis. Pada masa ini, muncullah pengarang besar seperti Wiliam Shakespeare dengan Romeo dan Julietnya, Hamlet dan Pedagang Venesia dsb dengan naskah puitis serta dialog yang panjang.
Pada era modern, teater berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Contohnya yaitu George Bernard Shaw ( Major Barbara, Man dan Superman, Caesar dan Cleopatra ), dll.
Sekarang Kita akan membicarakan tentang Seni Teater dari China yaitunya Chinese Peking Opera.
B Chinese Peking Opera
Opera Peking, ada sejak tahun 1970 yang dikenal dengan nama jingxi atau jingju ( drama ibu kota ), namun lebih dikenal dengan nama Opera Peking. Drama ini dibuat di Beijing untuk peringatan ulang tahun ke-80 Kaisar Qianlong oleh para pemain dari provinsi Anhui. Drama ini menggabungkan lagu-lagu rakyat sekitar, dialek local, opera tepuk ( pemusik membuat ritme dengan memukul 2 batang kayu ), dan sejenis music yang disebut pihuang.
Naskah opera peking biasanya merupakan revisi dari drama zaju atau kunqu. Para pemain memiliki spesialisasi peran tunggal, yaitu
- Sheng ( laki-laki dan perempuan )
- Jing ( tokoh dengan wajah yang dilukis )
- Chou ( Pelawak )
Pementasan opera peking ini kami bagi menjadi beberapa sekmen, karena Perbedaan cirri-ciri dari pementasan tersebut, yaitu :
- Sekmen I :
- Sekmen II :
- Sekmen III :
- Sekmen IV :
Sekmen V :
Pada sekmen ini, tokoh opera bertarung satu lawan satu, yang satu memakai pakaian ksatria berwarna biru dan yang satunya lagi memakai pakain berwarna silver. Mereka bertarung dengan memakai masing-masing 1 buah tongkat besi runcing, dengan gerakan bela diri yang lebih bervariasi sehingga tidak monoton dan tentu saja dengan lebih banyak kejutan.
- Sekmen VI :
- Sekmen VII :
Lalu pada akhir pertunjukkan muncullah prajurit-prajurit yang membawa bendera, sehingg pertunjukkan pada sekmen ini menjadi pertunjukkan yang paling menarik dibanding dengan sekmen lainnya.
Musik pengiring pada sekmen I sampai dengan sekmen VI hampir sama, yaitu dengan memakai opera tepuk yaitu ritme yang dibuat dengan memukul 2 batang kayu, kemudian barulah pada Sekmen VII, opera tepuk ini dipadukan dengan music modern khas china.
Kritik dan saran kami untuk Chinese Opera Peking ini adalah :
Pada Sekmen I – IV gerakan beladiri dan pementasannya memang agak sedikit monoton, terlebih pada sekmen III dan IV. Namun pada sekmen selanjutnya, gerakan beladirinya sudah mulai bervariasi dengan berbagai kejutan yang indah, tapi masih akan lebih bagus jika gerakan bela diri yang dilakukan itu lebih cepat, sehingga penonton akan lupa bahwa pementasan ini dilakukan dengan latihan yang lama melainkan dilakukan dengan spontan sehingga akan lebih berkesan di hati penonton.
Namun, pada umumnya Pementasan Chinese Peking Opera ini tergolong sukses dengan tepuk tangan yang amat meriah dari penontonnya.
sumber:
http://amsav17.wordpress.com/2012/12/11/teater-mancanegara/
Label: b.indonesia
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar